Vol. 12 No. 2 (2024): Seni, Ekspresi dan Eksistensi
Seni, ekspresi, eksistensi merupakan tema yang diangkat dari isu mengenai bagaimana ranah seni tidak semata sebagai seni untuk seni ataupun seni sebagai bagian dari estetika semata, namun seni sesungguhnya mampu mendobrak batas-batas dari seni itu sendiri. Seni yang ekspresif dan seni yang eksis. Seni yang merayakan ekspresi dan seni yang merayakan eksistensi. Ekspresi dalam seni dan ekspresi yang mengusung eksisteni. Eksistensi yang bersifat seni dan eksistensi yang mengekspresikan seni. Ketiga unsur ini mampu bekerja dalam tatanan yang terjalin erat dan sifatnya relasional. Seniman dan Desainer dalam konteks seni, ekspresi dan eksistensi berusaha menciptakan bentuk-bentuk seni yang relasional dengan ekspresi dan eksistensi. Seniman dan Desainer juga meneliti dan mengamati isu-isu seni yang berlangsung di tengah masyarakat yang menandakan bahwasanya seni itu sendiri tidak bisa terlepas dan dilepaskan dari manusia, baik sebagai individu maupun sebagai makhluk sosial.
Berikut kami sajikan 9 artikel yang relasional dengan isu seni, ekspresi dan eksistensi: 1) bentuk-bentuk seni yang lahir dan eksis di tengah masyarakat diteliti dalam judul Interpretasi Figur Kepala Negara: Analisis Visual Karya Seni Bak Truk di Komunitas Truk Malang yang menganalisa bagaimana karya seni bak truk tidak saja mampu menjadi media visual melainkan juga menyuarakan sudut pandang sebuah kelas sosial dengan caranya sendiri melalui figur kepala negara menjadi subyek ekspresi seni yang dilatarbelakangi aspek sosial, budaya dan politik. Figur kepala negara juga dianalisa dengan media berbeda dalam artikel Etika Penggunaan Artificial Intelligence dalam Iklan Politik: Studi Kasus Kampanye Menggunakan Presiden Soeharto Versi AI yang fokus pada dampak penggunaan AI dalam konteks politik, hak cipta dan perspektif etis dalam kampanye politik. 2) posisi seni dan relasinya dengan masyarakat dalam pusaran budaya kontemporer diulas dalam artikel Postmodernis Mengkonstruksi Seni Kontemporer di Pusaran Urban, memaparkan bahwa postmodernisme tidak hanya mengubah wajah seni kontemporer tetapi juga mencerminkan kompleksitas kehidupan urban masa kini. Artikel Kajian Penerapan Interaktif dan Multimedia sebagai Sarana Promosi Seni dan Budaya dilatarbelakangi oleh kebutuhan untuk mengetahui media apa saja yang bisa digunakan oleh museum untuk membantu menjelaskan konten kebudayaan dengan lebih efektif dan mendalam. Penggunaan multimedia interaktif dapat memperkaya cerita yang disampaikan sehingga membantu pengunjung museum untuk memahami secara mendalam. Tulisan mengenai Pengaruh Digitalisasi Terhadap Kolektif Seni Grafis “Huru Hara” diharapkan dapat memberikan wawasan mendalam tentang peran digitalisasi dalam dunia seni grafis, sekaligus membantu pelaku seni dalam menambah informasi terkait digitalisasi. 3) tema lain mengangkat isu perempuan yang ditulis dalam artikel berjudul Kebaya dan Berkebaya: Tinjauan Atas Gaya Berkebaya Perempuan dari Komunitas Kebaya di Jakarta menganalisa tumbuhnya gerakan kembalinya kebaya sebagai respon atas detradisionalisasi memakai kebaya. Sedangkan dalam Analisis Persepsi Warna Pada Kemasan Produk Kecantikan Emina, fokus pada permasalahan kemasan sebagai bagian terpenting dalam sebuah produk dan bagaimana pemasarannya, selaian itu warna juga mampu memberikan kesan pertama pada saat akan membeli sebuah produk. 4) tema dalam keilmuan desain interior diketengahkan dalam judul Perbedaan Strategi Arpose dalam Mendesain Interior Chain dan Independent Restaurant. Penelitian ini bertujuan untuk memahami cara pandang Arpose dalam mengkategorikan proyek dan merespons kebutuhan dengan strategi desain yang tepat dikaitkan dengan implementasi strategi desain yang dianalisis melalui tiga variabel; yaitu (i) Mengubah Narasi Menjadi Konsep Desain, (ii) Membentuk Konsep Citra, dan (iii) Efisiensi Desain.. 5) Tema yang tak kalah menarik dipaparkan dalam judul Pemetaan Riset Seni Rupa Indonesia Tahun 1928 – 2023 Pada Jurnal Terindeks Scopus yang memberikan peta komprehensif terhadap dinamika riset seni rupa dan membuka wawasan baru tentang potensi humaniora digital dalam mendukung dan memperluas cakrawala keilmuan seni rupa. Terimakasih.