Jurnal Senirupa Warna https://jsrw.ikj.ac.id/index.php/jurnal <p>JSRW (Jurnal Senirupa Warna) adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Fakultas Seni Rupa Institut Kesenian Jakarta. JSRW menerbitkan edisi dua kali setahun.</p> Fakultas Seni Rupa dan Desain - Institut Kesenian Jakarta en-US Jurnal Senirupa Warna 2355-1682 Analisis Persepsi Warna pada Kemasan Produk Kecantikan Emina https://jsrw.ikj.ac.id/index.php/jurnal/article/view/176 <p><strong>Abstrak&nbsp;</strong></p> <p><span style="font-weight: 400;">Kemasan menjadi bagian yang terpenting dalam sebuah produk dan pemasarannya karena berperan sebagai aspek tampilan visual yang memberikan kesan pertama pada saat akan membeli sebuah produk. Seiring dengan perubahan zaman dan gaya hidup, kemasan beralih fungsi yang awal mulanya hanya sebagai pelindung suatu produk menjadi bahan jual suatu produk. Suatu kemasan harus relevan dengan target audiensnya, dalam hal ini efek warna dalam sebuah kemasan sangat berpengaruh terhadap persepsi orang yang melihatnya. Pemilihan warna yang tepat memiliki pengaruh yang sangat besar untuk menciptakan kemasan produk yang menarik. Efek psikologis yang dihasilkan setiap warna berbeda-beda dimana tiap tiap warna dapat menggambarkan suasana hati dan mempengaruhi emosi seseorang,&nbsp; oleh karena itu para desainer&nbsp; harus bisa memilih&nbsp; serta menyesuaikan&nbsp; pemilihan warna yang cocok pada desain dengan kombinasi yang tepat. Emina merupakan produk kecantikan untuk gadis remaja dengan kemasan yang dominan berwarna merah muda. Penelitian ini menggunakan metode </span><em><span style="font-weight: 400;">narrative review </span></em><span style="font-weight: 400;">yang mengkaji dan meringkas literatur yang sebelumnya telah diterbitkan. Tujuan penelitian ini yaitu mengkaji bagaimana warna pada desain produk kecantikan Emina dapat mempengaruhi persepsi konsumen.&nbsp;</span></p> <p><strong>Kata Kunci: Persepsi; Warna; Produk; Kemasan</strong></p> <p>&nbsp;</p> <p><strong><em>Abstract&nbsp;</em></strong></p> <p><strong><em>Packaging is the most important part of a product and its marketing because it acts as an aspect of the visual appearance that gives the first impression when buying a product. Along with the changing times and lifestyles, packaging has changed its function, which was originally only to protect a product, to become a material for selling a product. A packaging must be relevant to the target audience, in this case the effect of color in a package is very influential on the perception of people who see it. Choosing the right color has a huge influence on creating attractive product packaging. Each color has a different psychological effect that can describe one's mood and affect one's emotions, so designers can choose and adjust the color selection in the design with the right combination. Emina is a beauty product for teenage girls with predominant pink packaging. This study uses the narrative review method which examines and summarizes previously published literature. The purpose of this study is to examine how the colors in Emina's beauty product designs can affect consumer perceptions.</em></strong></p> <p><strong><em>Keywords: Perception; Color; Product; Packaging</em></strong></p> Cerita Prameswary Mohamad Irfan Hidayat Maya Purnama Sari Copyright (c) 2024 Jurnal Senirupa Warna 2024-07-31 2024-07-31 12 2 78 87 10.36806/jsrw.v12i2.176 Etika Penggunaan Artificial Intelligence dalam Iklan Politik https://jsrw.ikj.ac.id/index.php/jurnal/article/view/217 <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Penelitian ini berfokus pada etika penggunaan <em>Artificial Intelligence</em> (AI) dalam kampanye politik, dengan studi kasus penggunaan profil mantan presiden Indonesia, Soeharto. Penelitian ini bertujuan menjelaskan dampak penggunaan AI dalam konteks politik, termasuk masalah hak cipta dan pengaruhnya terhadap opini publik serta mempertimbangkan perspektif etis dalam menggunakan sosok kontroversial dalam kampanye politik menggunakan AI. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan etnografi digital terhadap data yang relevan, termasuk literatur tentang etika penggunaan AI dan studi kasus kampanye politik penggunaan video AI Soeharto. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang implikasi etis penggunaan AI dalam konteks politik. Selain itu, juga untuk memberikan rekomendasi serta pedoman bagi penyelenggara kampanye politik, pengembang AI, serta pihak terkait lainnya dalam menggunakan AI secara etis dalam proses politik. Penelitian ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran tentang pentingnya etika dalam mengembangkan dan menerapkan teknologi AI dalam berbagai konteks sosial.</p> <p> </p> <p><strong>Kata kunci</strong>: <em>Artificial Intelligence</em>, Etika, Video, Presiden Soeharto</p> <p> </p> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><em>This research focuses on the ethics of using Artificial Intelligence (AI) in political campaigns, with a case study of the use of an AI version of Soeharto, the former president of Indonesia. This research aims to explain the impact of using AI in a political context, including copyright issues and its influence on public opinion, as well as consider the ethical perspective of using a controversial figure such as Soeharto in a political campaign using AI. The method used in this research is a digital ethnography qualitative method of relevant data, including literature on the ethical use of AI and a case study of a political campaign using Soeharto's AI video. The results of this research are expected to provide a better understanding of the ethical implications of using AI in a political context and provide recommendations and guidelines for political campaign organisers, AI developers, and other related parties in using AI ethically in the political process. In addition, this research is also expected to raise awareness for the importance of ethics in developing and applying AI technology in various social contexts.</em></p> <p> </p> <p><strong><em>Keywords: </em></strong><em>Artificial Intelligence</em><em>, Ethics, Video, President Soeharto </em></p> SUBADI SUBADI Copyright (c) 2024 Jurnal Senirupa Warna 2024-07-31 2024-07-31 12 2 88 101 10.36806/jsrw.v12i2.217 Kebaya dan Berkebaya: Tinjauan Atas Gaya Berkebaya Perempuan dari Komunitas Kebaya di Jakarta https://jsrw.ikj.ac.id/index.php/jurnal/article/view/166 <p><strong>Abstract</strong></p> <p><em>For the last few years, the women movement from kebaya community has been emerged with a mission to reappearing kebaya as national dress. The reason behind this is that kebaya has been detraditionalized since post reformation era in 1998 due to social, politic, and culture transformations in Indonesia. This retraditionalization movement is interpreted as a respond to detraditionalization of kebaya. Furthermore, this social symptom is raising questions; what happen to kebaya nowadays and how the women from kebaya community define kebaya as a result of retraditionalization? This article uses ethnographic research method, it includes fieldworks, participants observation, interviews and observations using social media. The research findings are analyzed by using anthropology theory of dress to understand more about kebaya and the women who wore it. The results of this research are expected to bring new perspectives about study of kebaya based on anthropology and design studies.</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><strong><em>Keywords : wearing kebaya, kebaya, kebaya community, women, retraditionalization</em></strong></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Beberapa tahun terakhir ini muncul gerakan perempuan dari komunitas kebaya yang berupaya mengembalikan kebaya sebagai busana nasional. Hal ini disebabkan kebaya telah mengalami detradisionalisasi pasca reformasi tahun 1998 akibat terjadinya perubahan sosial, politik dan budaya di Indonesia. Gerakan kembalinya kebaya ini dimaknai sebagai retradisionalisasi sebagai respon atas detradisionalisasi kebaya. Gejala sosial ini selanjutnya menimbulkan pertanyaan; apa yang terjadi dengan kebaya saat ini dan bagaimana para perempuan dari komunitas kebaya mendefinisikan kebaya hasil retradisionalisasi? Tulisan ini menggunakan metode penelitian etnografi yakni pengamatan di lapangan, observasi partisipasi, wawancara dan pengamatan melalui media sosial. Temuan penelitian dianalisa memakai teori antropologi pakaian untuk memahami kebaya dan para perempuan yang memakainya. Hasil penelitian ini diharapkan membawa kebaruan mengenai kajian kebaya ditinjau dari keilmuan antropologi dan desain.</p> <p><strong>Kata Kunci: berkebaya, kebaya, komunitas kebaya, perempuan, retradisionalisasi</strong></p> nita trismaya Copyright (c) 2024 Jurnal Senirupa Warna 2024-07-31 2024-07-31 12 2 102 113 10.36806/jsrw.v12i2.166 Interpretasi Figur Kepala Negara: Analisis Visual Karya Seni Bak Truk di Komunitas Truk Malang https://jsrw.ikj.ac.id/index.php/jurnal/article/view/244 <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Tulisan ini menjabarkan hasil analisis interpretasi figur kepala negara, mendiskusikan kehadiran komunitas truk Malang yang dikenal sebagai "truck art" yang merupakan manifestasi ekspresi artistik, unik dan penuh warna pada dinding kanvas truk-truk besar. Karya seni truk ini tidak hanya menghiasi jalanan, tetapi juga berfungsi sebagai identitas komunitas para pemilik truk sebagai simbol status sosial, selera artistik, bahkan kepercayaan spiritual. Kepala negara menjadi figur yang mendapat posisi penting dalam seni komunitas ini. Penelitian dilakukan di wilayah Malang dan sekitarnya dengan metode observasi lapangan, wawancara mendalam dan kajian visual. Metode kualitatif secara deskriptif dalam penelitian ini mampu menangkap pengalaman-pengalaman yang kontekstual melalui pendekatan hermeneutika. Melalui tafsiran ini, figur kepala negara menjadi subyek ekspresi seni yang dilatarbelakangi aspek sosial, budaya dan politik dari komunitas truk Malang.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Abstract</strong></p> <p>This article describes the results of an analysis of the interpretation about figure of the head of state that discussing the presence of the Malang truck community known as "truck art" which is a manifestation of artistic, unique and colorful expression on the canvas walls of large trucks. These truck artworks not only present on the streets, but also serve as an identity for the community of truck owners as symbols of social status, artistic tastes, and even their spiritual beliefs. The head of state is a figure who has an important position in the art of this community. The research was conducted in the Malang area and its surroundings using field observation methods, in-depth interviews and visual studies. The descriptive qualitative method in this research is able to capture contextual experiences through a hermeneutical approach. Through its interpretation, the figure of the head of state becomes the subject of an artistic expression based on the social, cultural and political aspects of the Malang truck community.</p> Nicholas Wila Adi Walid Syarthowi Basmalah Deny Rusanto Guntur Wibowo Guntur Wibowo Copyright (c) 2024 Jurnal Senirupa Warna 2024-07-31 2024-07-31 12 2 114 124 10.36806/jsrw.v12i2.244 Perbedaan Strategi Arpose dalam Mendesain Interior Chain dan Independent Restaurant https://jsrw.ikj.ac.id/index.php/jurnal/article/view/220 <p>Arpose merupakan sebuah firma desain interior di Gading Serpong, Tangerang, yang berdiri sejak 2015 dan memiliki spesialisasi dalam mendesain interior restoran dengan visi dan konsep yang berbeda-beda. Berdasarkan pengalaman mendesain interior restoran, Arpose mengkategorikan restoran menjadi dua konteks yaitu <em>chain restaurant </em>dan <em>independent restaurant </em>karena perusahaan dari dua kategori ini memiliki visi dan konsep yang berbeda, yang mana menghasilkan strategi desain yang berbeda pula. Bagaimana perbedaan kebutuhan <em>chain </em>dan <em>independent restaurant </em>menghasilkan pola strategi desain yang berbeda, merupakan hal yang dipelajari dalam penelitian ini. Hasil studi ini dibutuhkan karena penggunaan strategi yang salah ataupun menyama-ratakan strategi desain dapat menghasilkan rancangan yang tidak tepat sasaran. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan metode pengumpulan data <em>observer participant, </em>termasuk wawancara dan survei lapangan. Penelitian ini menggunakan tiga studi kasus untuk masing-masing kategori proyek, dengan melihat enam parameter kebutuhan; yaitu (a) Tujuan Proyek, (b) Identitas, (c) Biaya Pembangunan, (d) Pengalaman Pelanggan, (e) Konsistensi Desain, (f) Efisiensi Desain. Hal ini bertujuan untuk memahami cara pandang Arpose dalam mengkategorikan proyek dan merespons kebutuhan dengan strategi desain yang tepat. Implementasi strategi desain dianalisis melalui tiga variabel; yaitu (i) Mengubah Narasi Menjadi Konsep Desain, (ii) Membentuk Konsep Citra, dan (iii) Efisiensi Desain. Parameter kebutuhan dan variabel analisis diturunkan dari teori <em>Designing Commercial Interiors by Christine M. Piotrowski (2016). </em>Melalui analisis ini, penulis menemukan perbedaan strategi desain antara kategori <em>chain </em>dan <em>independent restaurant </em>dalam memenuhi kebutuhan yang berbeda.</p> July Hidayat Agnes Kellen Martin Luqman Katoppo Kuntara Wiradinata Copyright (c) 2024 Jurnal Senirupa Warna 2024-07-31 2024-07-31 12 2 125 141 10.36806/jsrw.v12i2.220 Pemetaan Tren Riset Seni Rupa di Jurnal Terindeks Scopus 1928 – 2023 https://jsrw.ikj.ac.id/index.php/jurnal/article/view/219 <p>Artikel ini mengkaji tren riset dalam bidang seni rupa yang terdokumentasi dalam jurnal-jurnal terindeks Scopus dari tahun 1928 hingga 2023. Studi ini menggunakan metodologi analisis bibliometrik dan pendekatan humaniora digital untuk mengidentifikasi, mengklasifikasikan, dan menganalisis data publikasi ilmiah. Melalui pengolahan dataraya (<em>big data</em>), studi ini berhasil mengungkap pola, topik, dan arah riset seni rupa yang telah berkembang selama hampir satu abad. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat beberapa fase signifikan dalam tren riset seni rupa, yang ditandai dengan perubahan dalam tema, teknik, dan metodologi. Pada awal periode, riset dominan berkutat pada studi sejarah dan kritik seni. Kemudian, tren bergerak menuju kajian interdisipliner, integrasi teknologi, dan analisis kontekstual yang lebih luas. Studi ini juga mencatat peningkatan signifikan dalam jumlah publikasi dan keragaman geografis penulis, yang mencerminkan globalisasi riset seni rupa. Penggunaan algoritma dan teknik penambangan teks (<em>text mining</em>) dalam humaniora digital memungkinkan identifikasi terhadap pergeseran topik dan kerangka teori dalam riset seni rupa. Kesimpulannya, artikel ini memberikan peta komprehensif terhadap dinamika riset seni rupa dan membuka wawasan baru tentang potensi humaniora digital dalam mendukung dan memperluas cakrawala penelitian di bidang ini. Studi ini menawarkan sumber daya berharga bagi para peneliti, akademisi, dan praktisi yang tertarik dalam pengembangan dan diseminasi pengetahuan seni rupa.</p> Martin Suryajaya Copyright (c) 2024 Jurnal Senirupa Warna 2024-07-31 2024-07-31 12 2 142 157 10.36806/jsrw.v12i2.219 Pengaruh Digitalisasi Terhadap Kolektif Seni Grafis “Huru Hara” https://jsrw.ikj.ac.id/index.php/jurnal/article/view/228 <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Studi ini bertujuan untuk menggali lebih dalam mengenai identitas dan eksistensi pada kolektif Seni Rupa yang memiliki fokus terhadap medium Seni Grafis di era yang segalanya sudah serba canggih. Era teknologi atau yang sering kita dengar dengan nama lain era digital. Kini, sudah merambah kedalam segala aspek, baik itu <em>smartphone</em>, komputer, informasi, pendidikan, ekonomi. Namun, dikesempatan kali ini penelitian akan memfokuskan pembahasan terkait pandangan para penggiat seni grafis khususnya yang berkolektif atas dampak dan pengaruh digitalisasi, dengan adanya digitalisasi seperti saat ini apakah memberikan keuntungan dan peluang untuk mereka atau malah sebaliknya. Karena pada dasarnya seni grafis ini selain untuk membuat karya seni juga memiliki banyak tujuannya. Contohnya; membuat poster, periklanan, majalah, surat kabar dan media cetak lainnya untuk memvisualkan sebuah berita dan informasi yang dicetak secara manua. Oleh karena itu, dalam upaya mendalami pandangan mereka, studi ini akan memakai metode penelitian kualitatif wawancara dengan anggota kolektif seni Grafis Huru Hara. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang peran digitalisasi dalam dunia seni grafis.</p> <p><strong>Kata Kunci</strong><strong>:</strong> Seni Grafis, Digitalisasi, Kolektif Seni</p> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><em>This study aims to explore the identity and existence of a Fine Art collective that focuses on the medium of Graphic Arts in an era where everything is sophisticated. The era of technology or what we often hear by another name is the digital era. Now, it has penetrated into all aspects, be it smartphones, computers, information, education, economy. However, on this occasion the research will focus on the discussion related to the views of graphic arts activists, especially those who collectively on the impact and influence of digitalization, with the existence of digitalization as it is today whether it provides benefits and opportunities for them or vice versa. Because basically this graphic art in addition to making art also has many purposes. For example; making posters, advertising, magazines, newspapers and other print media to visualize news and information that is printed manually. Therefore, in an effort to explore their views, this study will use a qualitative research method of interviews with members of the Huru Hara Graphic Arts Collective. The results of this study are expected to provide a deeper insight into the role of digitization in the world of graphic arts. </em></p> <p><strong><em>Keywords</em></strong><em>: Graphic Art, Digitalization, Art Collective </em></p> Rizziq Ramadhan Dudi Muhammad Agus Cahyana Martien Roos Nagara Asep Miftahul Falah Copyright (c) 2024 Jurnal Senirupa Warna 2024-07-31 2024-07-31 12 2 158 167 10.36806/jsrw.v12i2.228 Kajian Penerapan Interaktif dan Multimedia sebagai Sarana Promosi Seni dan Budaya https://jsrw.ikj.ac.id/index.php/jurnal/article/view/245 <p><strong>Abstrak</strong></p> <p><em>Museum adalah lembaga yang berperan dalam melestarikan warisan budaya generasi terdahulu. Pengelola museum harus memastikan bahwa museum mencakup aspek-aspek yang menarik dan mendidik pengunjung. Penggunaan multimedia interaktif dalam pameran museum, dapat memperkaya cerita yang disampaikan sehingga membantu pengunjung untuk memahami substansi dan makna pameran secara mendalam. Melalui interaksi dengan materi museum, pengunjung dapat mengamati objek, karya seni, dan dokumen sejarah secara lebih detail. Narasi visual dan auditori dapat meningkatkan imajinasi pengunjung, menghasilkan pengalaman yang mengesankan dan menyenangkan, serta membantu museum menyampaikan informasi budaya dan sejarah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keterlibatan pengunjung dengan objek di ruang pameran yang menggunakan kombinasi konvensional serta teknologi. Studi kasus dilakukan dengan memahami respons pengunjung terhadap media interaktif di The Singapore Chinese Culture Centre dan Galeri Indonesia Kaya. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan analisis deskriptif. Multimedia interaktif menjadi alat penting dalam menciptakan pameran museum yang informatif, memberikan dampak emosional dan intelektual yang signifikan bagi pengunjung. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan untuk mengetahui media apa saja yang bisa digunakan oleh museum untuk membantu menjelaskan konten kebudayaan dengan lebih efektif dan mendalam.</em></p> R.A. Diah Resita I. Kuntjoro-Jakti Inda Ariesta Ade Ariyani Sari Fajarwati Copyright (c) 2024 Jurnal Senirupa Warna 2024-07-31 2024-07-31 12 2 168 185 10.36806/jsrw.v12i2.245 Postmodernis Mengkonstruksi Seni Kontemporer di Pusaran Urban https://jsrw.ikj.ac.id/index.php/jurnal/article/view/223 <p>Penelitian ini mengkaji bagaimana postmodernisme memengaruhi seni kontemporer dalam konteks perkotaan. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, penelitian ini menelusuri perubahan estetika dan nilai yang dibawa oleh postmodernisme terhadap seni yang berkembang di pusat-pusat urban. Data dikumpulkan melalui studi pustaka dan analisis karya seni yang dipamerkan di galeri-galeri kota besar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa postmodernisme telah memperluas batasan konvensional seni, memperkenalkan elemen-elemen seperti dekonstruksi, pastiche, dan pluralitas. Temuan ini menyoroti pentingnya peran lingkungan perkotaan dalam membentuk dinamika seni kontemporer dan menawarkan perspektif baru dalam memahami interaksi antara seni dan masyarakat urban. Penelitian ini menyarankan bahwa postmodernisme tidak hanya mengubah wajah seni kontemporer tetapi juga mencerminkan kompleksitas kehidupan urban masa kini.</p> Tri Aru Wiratno Copyright (c) 2024 Jurnal Senirupa Warna 2024-07-31 2024-07-31 12 2 186 197 10.36806/jsrw.v12i2.223