Media, Kebudayaan dan Identitas
DOI:
https://doi.org/10.36806/.v5i2.44Abstract
Budaya, diperdebatkan, bukanlah (sekedar) sekumpulan hal - novel-novel, lukisan-lukisan, atau program-program TV, atau komik-komik - sekumpulan praktek-praktek yang berproses. Utamanya, kebudayaan berkaitan dengan produksi dan perputaran makna - “give and take” dari makna - antara anggota masyarakat atau kelompok... Jadi kebudayaan sangat bergantung pada para partisipan dalam menginterpretasikan makna dari apa yang ada di sekitarnya, dan membuat dunia menjadi ‘masuk akal’ dalam cara yang sama. (Stuart Hall, dalam Representation: Cultural Representations and Signifying Practices, 1997:2) Media, apapun teknologinya, menjadi bagian penting dari pergerakan kebudayaan. Yang dimaksud dengan “Media” di sini bukan hanya berarti media massa. Media adalah segala wahana yang digunakan orang untuk menyampaikan ekspresi dan gagasannya. Media dan Kebudayaan akan saling berhubungan. Dengan olahan media, suatu proses penyebaran kebudayaan bisa lebih cepat diterima dan kemudian bisa saling mengubah perilaku masing-masing dan juga kelompok masyarakat yang lain. Kebudayaan bisa bergeser karena merupakan sesuatu yang dipelajari. Kebudayaan juga memiliki sifat dinamis tergantung pada situasi. Disadari atau tidak, pergeseran kebudayaan yang berpengaruh pada masyarakatnya ini akan turut mempengaruhi identitas budaya. Apa yang diciptakan dan yang dikonsumsi masyarakat menjadi aspek yang membangun identitas masyarakat itu.