EKSPLORASI ESTETIK BERBASIS OUTING CLASS MODELS
MULTIKULTURALISME DI KAMPUNG BATIK MANDING SIBERKREASI WONOSARI GUNUNG KIDUL YOGYAKARTA
DOI:
https://doi.org/10.36806/jsrw.v11i1.173Keywords:
Eksplorasi estetik, Multikulturalisme, Outing Class, Membatik, Kampung Batik, SiberkreasiAbstract
Wonosari sebagai kota Kabupaten Gunung Kidul sebagai bagian dari daerah penopang keistimewaan Yogykarta yang dikenal sebagai daerah multikulturalisme merupakan landscape kawasan yang tengah berkembang progresif pada pengembangan destinasi wisata budaya, kuliner, dan wisata pantai dalam beberapa dekade ini mencuri perhatian wisatawan domestik maupun mancanegara, salah satunya kaswasan Kampung Batik Siberkreasi di Wonosari, Gunung Kidul Yogyakarta. Tujuan dari penelitian diantaranya; (1) untuk mengeksplanasi pengaruh kegiatan eksplorasi estetik berbasis outing class multikulturalisme dan hasil pembelajaran peserta didik untuk menumbuhkan minat menciptakan kreasi batik bagi pengunjung khususnya peserta didik Sekolah Dasar di Kampung Batik Siberkreasi Wonosari Yogyakarta, (2) Menganalisis hasil kegiatan eksplorasi estetik berbasis outing class models multukulturalisme di Kampung Batik Siberkreasi Wonosari Yogyakarta dalam meningkatkan ketrampilan membatik bagi peserta didik Sekolah Dasar. Jenis penelitian yang digunakan penelitian kwalitatif dengan pendekatan deskriptif analisis proses kreatif. Adapun tahapan pelaksanaan outing class ini dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, refleksi, dan evaluasi. Pada tahap perencanaan, peneliti membuat perancangan perangkat pembelajaran. Pada pelaksanaan peserta didik dibimbing oleh narasumber (mentor dan exspert serta tutor sebaya) melakukan kegoatan workshop dan pendampinga selama proses membatik bebasis outingclass models berlangsung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa; (1) Melalui penerapan model outing class, pembelajaran membatik menjadi lebih menarik dan menyenangkan karena peserta didik dapat langsung praktik membuat batik di Kampung Batik Siberkreasi Wonosari Yogyakarta. (2) Kegiatan sinergitas antara pengunjung, expert, tutor, mentor, dan guru pendamping) menjadi pengalaman empiris bagi peserta didik dengan outing class models mampu menghasilkan produk batik.