PERBURUAN IKAN HIU

Authors

  • Walid Syarthowi Basmalah Fakultas Seni Rupa - Institut Kesenian Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.36806/.v6i2.96

Keywords:

hiu, ekosistem, perburuan, nilai ekonomi, karya instalasi, sharks, ecosystems, hunting, economic value, installation works

Abstract

Abstrak: Ikan-ikan hiu di laut Jawa memiliki peran penting sebagai penyeimbang ekosistem di laut dan di sisi lain bagi para nelayan karena ikan hiu memiliki nilai ekonomi. Nelayan menangkap dan menjual ikan hiu agar dapat terus bertahan hidup. Sementara, peran seni dalam kehidupan bermasyarakat sekarang ini semakin dibutuhkan. Seni dibutuhkan khususnya sebagai ruang penyadaran, di mana sekelompok masyarakat bisa menghargai dan berfikir betapa pentingnya kelangsungan hidup ataupun keseimbangan antara lingkungan dengan makhluk lainnya. Saat ini yang akan penulis lakukan adalah mengambil studi kasus tentang dampak eksploitasi ikan hiu. Penulis menampilkan karya instalasi dengan menggunakan benda-benda temuan. Karya penulis dapat dilihat sebagai data visual ataupun sebagai media berkesenian. Hal tersebut merupakan manifestasi sebagai bentuk dari dua pemikiran penulis yang dilematik.

Abstract: The existences of sharks in the Java Sea have an important role as a counterweight to the sea ecosystem. On the other hand, sharks have economic value for fishermen. Fishermen catch and sell sharks as a mean to survive. Meanwhile, the role of art in social life is now increasingly needed. Art is needed specifically as a space for awareness, where a group of people can appreciate and think about the importance of survival or balance between the environment and other creatures. This is a case study about the impact of shark exploitation. The result of the study will be produced in an installation. The installation composed of scenes that show the cruelty of the fishing process and the impact on the environment. This is a manifestation of the artist’s dilemmas.

Published

2021-07-10

How to Cite

Basmalah, W. S. (2021). PERBURUAN IKAN HIU. JSRW (Jurnal Senirupa Warna), 6(2), 161–174. https://doi.org/10.36806/.v6i2.96