Kajian Material Culture Arsitektur Perumahan Pegawai Kereta Api Staatsspoor en Tremwegen (SS)

Authors

  • Sri Fariyanti Pane Fakultas Seni Rupa Institut Kesenian Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.36806/.v5i2.56

Keywords:

arsitektur, perumahan, material culture

Abstract

Abstrak: Perumahan dinas pegawai kereta api peninggalan kolonial Belanda yang berada di Manggarai, adalah bagian dari Stasiun Manggarai, sampai hari ini masih berdiri dan digunakan sebagai tempat tinggal para pegawai atau mantan pegawai KAI. Bentuk bangunan rumah-rumah ini merupakan bagian dari perkembangan sejarah gaya arsitektur yang berkembang pada awal abad ke-20 di Batavia. Adaptasi dan asimilasi budaya Indonesia dan Belanda menghasilkan sebuah gaya yang mengacu pada style Art Deco namun disesuaikan dengan kondisi alam dan lingkungan Batavia masa itu. penelitian bertujuan melihat bagaimana sebuah perumahan peninggalan Belanda dilihat dari pengamatan Material Culture, yaitu manifestasi budaya melalui produk-produk yang merupakan bukti material masyarakat. Melalui pendekatan Material Culture, ditemui konteks yang mempengaruhi gaya, produksi, dan makna pada bangunan perumahan pegawai kereta api SS di Manggarai.

 

Abstract: The official residence of the Dutch colonial railway employees residing in Manggarai, to this day still stands and is used as the residences of employees or former employees of KAI. The building form of these houses is part of the historical development of architectural styles that developed in the early 20th century in Batavia. The adaptation and assimilation of Indonesian and Dutch cultures resulted in an Art Deco style adapted to Batavia’s natural and environmental conditions. Through the Material Culture approach, it encountered contexts affecting the style, production, and meaning of SS railroad housing buildings in Manggarai.

Published

2021-07-02

How to Cite

Pane, S. F. . (2021). Kajian Material Culture Arsitektur Perumahan Pegawai Kereta Api Staatsspoor en Tremwegen (SS). JSRW (Jurnal Senirupa Warna), 5(2), 175–185. https://doi.org/10.36806/.v5i2.56