MEMBACA MAKNA RUBRIK MODE PADA MAJALAH BAZAAR INDONESIA VERSI DIGITAL
DOI:
https://doi.org/10.36806/.v6i2.101Keywords:
perempuan, mode, majalah, visual, multimodal, women, fashion, magazineAbstract
Abstrak: Majalah Bazaar merupakan salah satu majalah yang berpengaruh dalam mode dan status sosial yang cukup tinggi, selain itu juga berkiblat pada mode dan populer di kalangan para perempuan kelas atas dan pencinta mode dengan target market yang sesuai dengan pembacanya. Majalah Bazaar merupakan majalah franchise yang terbit salah satunya di Indonesia. Mode majalah franchise dari Amerika ini memiliki perbedaan budaya yang saling mengadaptasi antara budaya barat dan timur. Penelitian ini berfokus pada majalah Bazaar digital khusus pada dokumen rubrik mode majalah Bazaar bulan Januari 2018. Majalah digital memiliki elemen-elemen yang sama dengan majalah cetak tetapi dari segi fungsi dan makna sudah pasti berbeda. Pesan yang penting dari media elektronik digital seperti majalah digital Bazaar adalah kemampuannya menghadirkan realitas yang belum pernah dialami sebelumnya. Realitas tersebut antara lain kualitas gambar yang lebih baik dibandingkan dari dunia realitas itu sendiri—yaitu yang terdapat di versi cetak. Analisis semiotika sosial dengan pandangan O’Halloran digunakan untuk membedah tanda-tanda dan menganalisis modalitas dalam teks multimodal. Kekuatan visual pada majalah Bazaar memiliki kolaborasi dalam pembentukan makna visual dengan para pembacanya sesuai target market di Indonesia. Hasil penelitian meperlihatkan bahwa Rubrik majalah Bazaar dibentuk oleh elemen-elemen visual berupa pakaian, aksesori, latar belakang foto, gesture, dan Tipografi. Elemen-elemen visual tersebut saling memiliki relasi dalam menyampaikan pesan visual yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya membentuk struktur posisi Bazaar sebagai majalah gaya hidup. Hasil pembacaan juga memperlihatkan bahwa meskipun majalah Bazaar adalah majalah franchise tetapi tetap menggunakan nilai-nilai ketimuran dalam berbusana dan fashion. Secara sosial yang ada visualisasi yang tergambar pada rubrik mode Majalah Bazaar mewakili keadaan sekarang dengan tema klasik, perempuan tetap cantik dan anggun.
Abstract: Bazaar magazine is one of the most influential magazines in the world of fashion. Bazaar name always related to high social status, upper class women and fashion lovers with a target market that fits their readers. Bazaar Magazine is a franchise magazine from USA that published in Indonesia. This magazine has a problem in its cultural orientation. Basically western culture based and should be transformed or adjusted into an eastern, Indonesian based considering the target audiences. This research focuses on digital Bazaar magazine specifically on the Bazaar magazine fashion rubric in January 2018. Digital magazines have the same elements as printed magazines but in terms of function and meaning they are definitely different. An important message from digital electronic media such as the Bazaar digital magazine is that its ability to present reality that has never been experienced before. These realities include image quality that is better than that of the world of reality itself — that is, what is found in the printed version. Social semiotic analysis with O’Halloran’s view is used to dissect signs and analyze modalities in multimodal texts. Visual strength in Bazaar has collaboration in forming visual meanings with its readers according to the target market in Indonesia. The results showed that the Bazaar magazine rubric was formed by visual elements in the form of clothing, accessories, photo backgrounds, gestures, and typography. These visual elements have relations with each other in conveying a visual message that is interrelated with each other forming the structure of the Bazaar’s position as a lifestyle magazine. The results of the reading also show that although Bazaar magazine is a franchise magazine but still uses eastern values in dress and fashion. Socially there are visualizations that are reflected in the fashion column. Bazaar magazine represents the present situation with a classic theme, women remain beautiful and graceful.