Call for Paper: JSRW FSRD IKJ Vol. 12 No. 2 (Juli 2024)
Seni, Ekspresi dan Eksistensi
Karya Seni rupa digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan, emosi, atau ide tertentu dari seniman/desainer kepada masyarakat. Eksistensi merujuk pada cara manusia menggunakan media tertentu untuk meningkatkan atau menyatakan keberadaan diri mereka, antara lain media sosial untuk berbagi pengalaman dan memperluas jaringan social dan menciptakan karya seni digital. Eksistensi manusia sering kali diperdebatkan dalam konteks filosofis, psikologis,sosial, budaya dan agama, serta melibatkan pertimbangan tentang kebebasan, tanggung jawab, dan makna hidup. Sehingga ketika kita membicarakan eksistensi dalam konteks seni rupa, kita barangkali merujuk pada bagaimana seni rupa mempengaruhi cara kita dalam memahami dan menyatakan eksistensi diri, termasuk identitas, kebebasan kreatif, dan beragam pertanyaan-pertanyaan. Pemahaman eksistensi yang direlasikan dengan seniman/desainer melibatkan beragam arti, tujuan dan makna yang menyangkut manusia dan kehidupannya.
Ekspresi menyatakan mengenai hakekat diri mereka yang sesungguhnya melalui seni, gaya berpakaian, bahasa, dan berbagai bentuk ekspresi diri lainnya, dapat pula diterjemahkan sebagai kemampuan untuk berekspresi secara bebas tanpa hambatan dan tekanan dari luar. Faktor ini memungkinkan seseorang untuk mengekspresikan diri mereka sekaligus mengembangkan karya yang unik, otentik dan menghadirkan kearifan lokal.
Dengan demikian, tujuan-tujuan dari seni, ekspresi dan eksistensi sesungguhnya saling terkait, berkelindan dan berkontribusi satu sama lain dalam rangka meningkatkan kualitas hidup manusia sekaligus memperdalam pemahaman tentang kemanusiaan.